“Harapan terbesar saya adalah dapat menggapai mimpi, cita-cita dan
membahagiakan kedua orang tua, maka saya taruh harapan itu 5 cm di depan kening
saya, sama seperti saya berjuang untuk masuk perguruan tinggi negri, semoga di
ijabahi oleh allah amin.”
(Akun Fb. MAY, 26-07-2015).
MAY dilahirkan
di Banyuwangi tahun 1996, MAY memiliki semangat yang tinggi, melebihi
kawan-kawan yang lain di PS. Agribisnis Universitas Jember. Perjuangan MAY utuk
masuk perguruan tinggi negri bukanlah hal yang mudah, dia harus rela menunggu
satu tahun setelah lulus dari sekolah menengah atas di Gambiran. Dalam jangka
waktu satu tahun MAY membuktikan semangatnya dengan kerja kerasnya. Dia tidak
pernah gengsi dengan usianya yang satu tahun lebih tua. Putus asa adalah kata
telah dia buang jauh dari pikirannya. Dia sempat diabaikan oleh kawan-kawanya,
namun dengan semangatnya dia memutuskan untuk mencoba kembali keberuntungannya
masuk ke perguruan tinggi. Dalam waktu satu tahun MAY tidak menganggur, dia
bekerja untuk membantu meringankan beban orang tuanya. Dengan pakaian seadanya
yang tanpak mencolok diantara ratusan siswa yang ada di sekolah yang pernah
mengemblengnya selama tiga tahun. Kerja keras tidak akan pernah menghianati
hasil, dia langsung diterima di tiga perguruan tinggi berbeda. Itulah cerita
perjuangan yang diceritakan oleh MAY suwaktu kami berjalan menuju musala di
kebun zelandia.
Saya biasa
memanggil dia sulaiman, meskipun nama asli pemberian orang tuanya adalah MAY,
bahkan hingga saat ini masih sering salah, dan sering memanggil namanya dengan
nama Sulaiman. Saya mengenal MAY ketika kegiatan PK2 Unej di SCABA Kodam
Brawijaya Kabupaten Jember. Bagi saya MAY merupakan salah satu teman terbaik
yang pernah saya kenal hidup saya. Saya bangga pernah mengenal MAY, kisah
hidupnya merupakan inspirasi bagi saya, sesekalai saya teringat saat bercanda
dengan MAY, namun hari ini tanggal 22/07/2018 MAY pergi meninggalkan ribuan
sahabat yang menyayanginya. Dia pergi dalam perjuangan untuk memwujudkan mimpi,
cita-cita dan harapan untuk membahagian orang tuanya. Selamat jalan kawanku,
Muhammad Ainul Yakin (1996-2018).
“Apabila orang meninggal dalam keadaan menuntut ilmu, maka dia meninggal
dalam keadaan syahid” Hadist Riwayat Ibnu Munir dalam Sahih Buhori
Untuk Kawanku (Muhammad Ainul Yaqin)
4/
5
Oleh
lufilahmad.blogspot.com