(Oleh : Akhmad Ma’lufil Waro – Universitas Jember)
Ahmadlufil@gmail.com
Bersama untuk Indonesia
Juara
Revolusi mental merupakan suatu
gerakan dalam nawa cita yang di bangkitkan kembali oleh Presiden Joko Widodo
yang terilhami dari semangat bung karno dalam mewujudkan manusia baru Indonesia
yang memiliki semangat elang, berjiwa api, berhati putih dan berkemauan baja.
Manusia baru indonesia adalah mereka berintegritas, berkerja keras, dan memilliki
semangat gotong royong dengan seluruh elemen bangsa Indonesia. Manusia baru
Indonesia harus mampu bersaing dan mengharumkan Indonesia di mata dunia dengan
semangat perjuangan untuk meraih prestasi. Indonesia untuk kedua kalinya
menjadi tuan rumah Asian Games ke - XVIII tahun 2018 dengan tema Energi Asia,
dari semua gelaran peroleh mendali emas Asian Games Indonesia terus mengalami
penurunan sejak menjadi tuan rumah Asian Games ke - IV di Jakarta.
Emas
Asian Games bukan hanya tangung jawab yang di bebankan kepada atlet dan
penyelenggara saja, melainkan tanggung jawab kita sebagai Bangsa Indonesia
dalam menjaga harga diri bangsa. Sebagai warga negara kita harus memberi
semagat dan kepercayaan yang penuh terhadap atlet yang berjuang untuk Indonesia
di Asian Games 2018, sehingga atlet tidak merasa sendiri dalam berjuang untuk
meraih prestasi. Dukungan kita sebagai bangsa Indonesia adalah energi bagi
mereka yang berjuang di asian game. Berbeda bukan berarti kita tidak bisa
bersatu, tapi perbedaan harus dijadikan sebuah kekuatan dalam bergotong royong
untuk mensukseskan Asian Games dengan semangat untuk Indonesia Emas.
Pemuda
Pemuda
di Indonesia memiliki andil yang besar dalam perjalanan bangsa. Tanggal 28
Oktober 1928 Kongres pemuda mendeklarasikan sumpah pemuda. Sumpah pemuda
merupakan bukti pemuda yang memiliki semangat elang, berjiwa api, berhati putih
dan berkemauan baja. Semangat sumpah pemuda mampu menyatukan kekuatan pemuda
Indonesia melawan segala bentuk penjajahan, dengan sumpah untuk menjadi satu
dalam tumpah darah, bangsa, dan bahasa. Pemuda saat ini mengalami pergeseran
menjadi salah satu faktor penentu dalam dinamika perubahan dunia. Pemuda akan berbicara
banyak tentang Indonesia dimasa depan, karena pemuda bukan hanya menjadi agen
perubahan, melainkan menjadi solusi dalam memecahkan setiap permasalah di
Indonesia. Energi pemuda seluruh Indonesia harus mampu mewarnai penyelenggaran
Asian Games.
Asian
Games adalah ajang pembuktian bahwa Indonesia memiliki banyak generasi emas
yang tangguh dan berprestasi. Pemuda harus menjaga kehormatan Indonesia lewat
prestasi dan menjadi tuan rumah yang ramah. Atlet dan pemuda di seluruh
Indonesia harus menancapkan semangat sumpah pemuda, meskipun berbeda-beda tapi
siap untuk bersatu, bekerjasama dan siap dipangil sewaktu-watu untuk
membangakan Indonesia di kancah Internasional. Buktikan bahwa Indonesia bukan
negara pemalas, bukan negara perunggu, tapi kita adalah negara emas dengan
jutaan pemuda berpontesi yang mampu bersaing untuk meraih prestasi tertinggi.
Kita
Pemuda yang Membangakan Indonesia, Bukan Indonesia yang Membanggakan Kita
Menjadi tuan rumah Asian Games 2018 adalah
sebuah Kebanggaan sekaligus momentun kebangkitan prestasi olah raga Indonesia. Kebanggan tersebut lebih sempurna apabila dibuktikan
dengan perjuangan tanpa kenal lelah untuk meraih prestasi. Atlet berjuang
dengan semangatnya untuk meraih prestasi, pemuda indonesia berjuang dibelakang
atlet dengan semangat persatuan untuk menjaga Indonesia tetap aman dan nyaman
saat penyelenggaran Asian Games. Potensi
Indonesia sangat besar untuk meraih posisi ke-1 di Asian Games 2018 di jakarta.
Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan sesnsus penduduk tahun 2010 sebanyak 238,5
juta pada tahun 2010 dan di prediksi akan meningkat pada tahun 2035 sebanyak 305,6
juta, dimana 67,9 % merupakan usia produktif atau usia kerja 15-64 tahun. Potensi
tersebut akan menjadikan Indonesia sebagai negara yang diperhitungkan dalam
berbagai bidang, khususnya bidang olah raga. Kekuatan banngsa Indonesia adalah
semangan gotong royong dalam ewujudkan cita-cita bansa. Anak bangsa harus
terlibat dalm membenahi olah raga Indonesia, agar tercapai prestasi yang
berkelanjutan. Prestasi berkelanjutan dicapai salah satunya dengan gerakan ayo
kawan Olah raga.
Gerakan
Akor wujud Kepedulian Anak Bangsa untuk Indonesia yang Lebih Baik
Gerakan AKOR merupakan suatu gerakan
sosial bidang olah raga yang di kampanyekan penulis. Gerakan akor dicetuskan
oleh kakek penulis, namun skalanya masih terbatas di Dusun Jogaran Desa Gumelar
Kecamatan Balung Kabupaten Jember. Gerakan AKOR di dusun Jogaran merupakan
gerakan yang dilarbelakangi oleh kurangya minat olah raga di Dusun Jogaran,
sehingga terinisisasi gerakan Ayo Kawan Olah Raga, yang berupa pembentukan tim
Sepak Bola dan Voli. Gerakan AKOR oleh penulis mulai dikampanyekan sejak tahun
2017, dengan harapan orang-orang terdekat penulis mampu menjadikan olah raga
sebagai rutinitas keseharian. Olah raga dipilih karena merupakan sarana yang
tepat untuk menyehatkan badan, menarik simpati, mealatih empati, dan membangun
ikatan dalam organisasi, karena penulis aktif sebagai Pelatih Pencak Silat
Nahdlatul Ulama Pagar Nusa Kabupaten Jember dan aktif di Ikatan Pelajar Nahdlatul
Ulama Kabupaten Jember. Gerakan AKOR
saat ini di lakukan oleh penulis dalam lingkup keluarga berupa jalan kaki rutin
2 km setiap hari, daam lingkup teman berupa berenang satu kali tiap minggu,
dalam lingkup komunitas berupa Pencak Silat dan Senam Irama. Gerakan Akor
nantinya akan bersinergi dengan pembangunan fasilitas olah raga yang dibangun
oleh pemerintah, melakukan kegiatan-kegiatan olah raga yang yang teratur dan
terjawal, serta mendukung dan mempromosikan atlet-atlet berkualitas dari
gerakan akor untuk memperoleh pendidikan setingi-tingginya dan mendapatkan
pengamalaman bertanding diberbagai kompetisi baik nasional maupun
internasional. Berikut ini adalah cara mengiplementasikan gerakan AKOR untuk
Indonesia Sehat dan Pembibitan Atlet muda yang dapat dilakukan oleh semua
orang, sehingga tercipta kepedulian bersama untuk memajukan olah raga nasional.
Kapanye
Gerarakan Akor di dasari keprihatinan penulis terkait generasi emas Bangsa
Indonesia di tahun 2045. Bedasarkan data BNN Pada tahun 2016 ada 4 dari 100
orang pelajar/mahasiswa yang pakai narkoba. Mereka yang berhenti memakai
narkoba (3,8%), separuhnya masih mengkonsumsi narkoba sebesar (1,9%). Narkoba
memiliki dampak yang besar terhadap generasi emas Indonesia. Perbandingan nilai
penyalahguna narkoba dan tidak memiliki nilai
diatas rata-rata kelas sebesar 24% : 37 %, Sedangkanyang memiliki nilai
di bawah rata-rata kelas 11% : 5%. Tahun 2016 ada 1 dari 4 penyalahguna yang
pernah tidak naik kelas (24%), dibandingkan dengan bukan penyalahguna hanya 10%. Lokasi paling sering
digunakan untuk menawari narkoba adalah rumah teman di luar sekolah. Pengaruh
lingkungan keluarga terhadap penggunaan narkoba, dimana saudara lainnya
berperilaku minum alkohol ternyata
terjadi penyalahgunaan narkoba sebesar 25.8%.
bedasarkan data di atas penulis berusaha untuk menyadarkan orang
terdekat agar menjahui narkoba dengan berolah raga.
1. Ajak Keluarga Olah Raga
Keluarga
adalah unit terkecil dalam sebuah negara, keluarga adalah benteng utama karater
bangsa. Kebiasaan hidup sehat dengan berolah raga harus dimulai dari keluarga. Olah
raga harus menjadi sebuah rutinitas di dalam keluarga. Kesadaran pentingnya
berolahraga harus dibangun, bagi penulis olah raga merupakan sarana untuk
mempererat keharmonisan dalam berkeluarga. Keharmonisan akan tumbuh ketika
berolah raga, karena ada kebahagian ketika berolah raga. Olah raga sangat
bermanfaat untuk kesehatan anak, serta melatih fisik anak, olah raga juga dapat
dijadikan untuk menemukan potensi jasmani dan batin yang di miliki oleh anak.
Potensi-potensi anak tersebut dapat di tingkatkan dan di kembangan sehingga
akan menjadi bakat yang terlatih serta terdidik, nantinya diharapkan dari
keluarga atlet-atlet masa depan Indonesia dilahirkan
2. Ajak Kawan Olah raga
Mengajak
Kawan olah raga merupakan ruh dari gerakan AKOR, sistem ini mengadopsi sistem
pemasaran berantai. Kawan atau sahabat merupakan orang terdekat kita, beberapa
pemberitaan dimedia banyak yang menggabarkan dan menunjukan bahaya dari
kesalahan dalam memilih kawan. Olah raga dapat dijadikan sebagai sarana untuk
mengisi rutinas yang biasa dilakukan
dengan kawan ke arah posistif. Olah raga
mengenal istilah fair play, istilah tersebut mengajar makna salaing menghargai,
saling menghormati, sehingga dalam berolah raga kemenangan tidak bisa diraih
dengan cara-cara kotor, lebih baik menang dengan cara terhormat daripada kalah
dengan cara kotor. Istilah fair play
tersebut tidak berada dalam aturan melainkan sebuah moralitas yang terbangun di
dalam pertandingan, karena lawan hanya ada saat bertanding, setelah itu akan
menjadi teman. Olah raga akan membangkitkan rasa solidaritas dalam pertemanan,
sehingga akan menimbukan empati, empati inilah yang menjadi kekuatan dalam
persahabatan. Solid dalam berkawan bukan sekedar nongkrong melainkan ke arah
yang positif. Mengajak satu teman berolah raga artinya sama dengan menciptakan
satu generasi emas bangsa, yang nantinya akan membanggakan indonesia.
3.
Ajak
Komunitas Olah Raga
Indonesia
merupakan negara yang kaya akan keberagaman dalam berbagai hal. Keberagaman di
Indonesia memunculkan sebuah komunitas masyarakat yang memiliki tujuan yang sama. Kesadaran
akan pentingnya kesehatan di sebagian lapisan masyarakat membuat mereka
membentuk komunitas sehat salah satunya komunitas olah raga, seperti komunitas
pecinta sebak bola. Ada juga komunitas masyarakat belum menyadari terhadap olah
raga atau kesehatan. Ajak komunitas olah raga adalah gerakan yang menekankan empati dan kepedulian. Empati dan
kepedulian terhadap lingkungan di sekitarnya. Gerakan ini akan bekerjasama
dengan kementrian kesehatan diharapkan akan memunculkan sebuah gerakan masyarasyarakat
(Germas). Harapan untuk memiliki lingkungan yang sehat akan sulit terwujud jika
tidak ada kesadaran untuk hidup sehat, untuk itu mengajak komunitas masyarakat
untuk berolah raga sangat penting, untuk menciptakan indonesia sehat, karena.
Daftar
Pustaka
------------. 2013. Proyeksi Penduduk
Indonesia Indonesia Population Projection 2010-2035. Jakarta : BPS
------------. 2015. Keikutsertaan
Indonesia dalam Asian Games 2006-2014. Jakarta Kemenpora
Liebkind, K. 2003. Acculturation. In
Brown, R. & Gaertner, S. (eds.). Blackwell Handbook of Social Psychology:
Intergroup Processes. Oxford : Blackwell Publishing
Naser, F,A., dkk. 2017. Hasil Survei
Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba pada kelompok pelajar dan mahasiswa
di 18 Provinsi Tahun 2016. Jakarta : BNN
Utami, D. 2015. Peran Fisiologi Dalam
Meningkatkan Prestasi Olahraga Indonesia Menuju Sea Games. Olah raga prestasi . 1 1 (2) : 52-63
Ihtiarku ; Gerakan AKOR Untuk Asian Games
4/
5
Oleh
lufilahmad.blogspot.com