Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum
mengolok-olok kaum yang lain. Karena boleh jadi mereka yang diolok-olokan lebih
baik dari mereka yang mengolok dan jangan pula wanita mengolok-olok wanita yang
lain boleh jadi wanita yang diperolok lebih baik dari pada wanita yang
mengolok-olok. Dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri.
Dan janganlah kamu memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah panggilan yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang dzalim. (QS. Al-Hujarat: 11), maka dari itu panggilah orang dengan nama yang baik. Seperti LUFIL jangan dipanggil mbah,ndut,nyep,ceng,asu atau kata yang menyakitkan hati lainya. terus apa hubungannya ayat ini dengan kata jancuk. Pingin tau, makannya baca sampai selesai.
Dan janganlah kamu memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah panggilan yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang dzalim. (QS. Al-Hujarat: 11), maka dari itu panggilah orang dengan nama yang baik. Seperti LUFIL jangan dipanggil mbah,ndut,nyep,ceng,asu atau kata yang menyakitkan hati lainya. terus apa hubungannya ayat ini dengan kata jancuk. Pingin tau, makannya baca sampai selesai.
Setiap daerah pasti punya ciri khas masing-masing. Kalian
tau ngak kawan apa ciri khas kota Surabaya. Ya pasti yang terpikir dibenak
kalian adalah kisah tentang hiu dan buaya, bonek mania, peristiwa 10 november,
orangnya yang suka nekat. Padahal ada icon kota Surabaya yang saat ini mulai
punah. Kata JANCOK. Pasti dipikiran kalian yang muncul adalah suatu kata yang
jorok dan sangat menjijikkan. Makanya baca sampai selesai agar kalian ndak
salah paham. Kata yang lahir di daerah yang terkenal dari kampus ITS ini memiliki
beragam. Secara etimologi menurut
Kamus Daring Universitas Gadjah Mada , istilah “jancuk, jancok, diancuk, diancok,
cuk, atau cok" memiliki makna “sialan, keparat, brengsek (ungkapan
berupa perkataan umpatan untuk mengekspresikan kekecewaan atau bisa juga
digunakan untuk mengungkapkan ekspresi keheranan atas suatu hal yang luar
biasa)”. ( "Universitas
Gadjah Mada Online Dictionary"sumber : wikipdia). Sedangkan menut ahli sejarah Edi Samson, seorang anggota
Cagar Budaya di Surabaya,
istilah Jancok atau Dancok berasal dari bahasa Belanda
“yantye ook” yang memiliki arti “kamu juga”. Istilah tersebut popular di
kalangan Indo-Belanda sekitar tahun 1930-an. Istilah tersebut diplesetkan oleh
para remaja Surabaya untuk mencemooh warga Belanda atau keturunan Belanda dan
mengejanya menjadi “yanty ok” dan terdengar seperti “yantcook”. Sekarang, kata
tersebut berubah menjadi “Jancok” atau “Dancok”. Salah satu versi
asal-mula kata “Jancuk” berasal dari kata Da’Suk. Da’ artinya
“meninggalkanlah kamu”, dan assyu’a artinya “kejelekan”, digabung
menjadi Da’Suk yang artinya “tinggalkanlah keburukan”. Kata tersebut
diucapkan dalam logat Surabaya menjadi “Jancok”. Kata "Jancok" berasal dari
kata Sudanco berasal dari zaman romusha yang artinya “Ayo Cepat”. Karena
kekesalan pemuda Surabaya pada saat itu, kata perintah tersebut diplesetkan
menjadi “Dancok”. Warga
Kampung Palemahan di Surabaya memiliki sejarah oral bahwa kata “Jancok”
merupakan akronim
dari “Marijan ngencuk” (“Marijan berhubungan badan”). Kata encuk
merupakan bahasa Jawa
yang memiliki arti “berhubungan badan”[4], terutama yang
dilakukan di luar nikah. Versi lain menyebutkan bahwa kata “Jancuk” berasal
dari kata kerja “diencuk”. Kata tersebut akhirnya berubah menjadi
“Dancuk” dan terakhir berubah menjadi “Jancuk” atau “Jancok”.(Sumber : Wikipedia "Sejarah Singkat Tentang
JANCOK". ) dalam
bahasa inggris jancok bersal dari kata FUCK, dan jancok koen berasal dari kata
MOTHER FUCK YOU (ngawur rek ojok dipercoyo)
“Jancuk”
itu ibarat sebilah pisau. Fungsi pisau sangat tergantung dari user-nya
dan suasana psikologis si user. Kalau digunakan oleh penjahat, bisa jadi
senjata pembunuh. Kalau digunakan oleh seorang istri yang berbakti pada
keluarganya, bisa jadi alat memasak. Kalau dipegang oleh orang yang sedang
dipenuhi dendam, bisa jadi alat penghilang nyawa manusia. Kalau dipegang orang
yang dipenuhi rasa cinta pada keluarganya bisa dipakai menjadi perkakas untuk
menghasilkan penghilang lapar manusia. Begitupun “jancuk”, bila diucapkan
dengan niat tak tulus, penuh amarah, dan penuh dendam maka akan dapat
menyakiti. Tetapi bila diucapkan dengan kehendak untuk akrab, kehendak untuk
hangat sekaligus cair dalam menggalang pergaulan, “jancuk” laksana pisau bagi
orang yang sedang memasak. “Jancuk” dapat mengolah bahan-bahan menjadi jamuan
pengantar perbincangan dan tawa-tiwi di meja makan. (Sujiwo Tedjo, 2012,
halaman x)
Jancuk
merupakan simbol keakraban. Simbol kehangatan. Simbol kesantaian. Lebih-lebih
di tengah khalayak ramai yang kian munafik, keakraban dan kehangatan serta
santainya “jancuk” kian diperlukan untuk menggeledah sekaligus membongkar
kemunafikan itu. (Sujiwo Tejo, 2012 : 397)
Maka dari itu kawan jangan lihat luarnya saja tapi lihatlah dalamnya. Maka
dari itu jangan menuduh orang yang mengatakan JANCOK termasuk orang yang buruk,
jelek, dan tidak beradab. Nabi bersabda tdaklah dia berssaksi atas sesorang,
bahwa ia kafir melaikan salah satu dari keduanya mendapatkannya. Jika ia
mengatakan seseorang kafir, maka dia jadi seperti apa yang dikatakannya. Jika
dia bukan seorang kafir.maka ia pun telah kafir karena mengkafirkannya.(
sumber: kitab Maroqil ‘Ubudiyah) kafir yang dimaksut adalah menuh orang lain
dengan maksut untuk menjelek-jelekannya. Karena itu lihat maksud orang tersebut
mengatakan JANCOK. Karena JANCOK memiliki beragam arti dan tujuan.
Seperti memuji : Jancuk, tambah pinter ae koen gung. Jancok suwi ra
petuk tambah ganteng koen riz.
Kata seru : wes cok, ra usah gombe, eleng gusti allah cok.
Untuk keakraban : cok piye kabarmu. Tambah sehat ae koen cok.
Meskipun ada yang untuk kejelekan. Gak ndang mati ae koen cok. Rupamu
cok, tambah suwi tambah elek. Jancok, tambah goblok ae koen cok. Paham, ets
tapi tunggu dulu karena pembasnnya belum selesai kawan. Karena itu jangan menilai
orang dengan kejelekan hanya dengan melihat luarnya saja. Dan jangan merasa
dirimu lebih baik dari orang yang kamu jelek-jelekan. Allah berfirman : Dan
barang siapa allah menghendaki kesesatan, niscaya allah menjadikan dadanya
sempit, seolah-olah dia sedang mendaki langit.
Seperti kata sujiwo tejo tadi jancok adalah kata yang mempunyai banyak
makna tergantung niat dan tujuan orang tersebut saat mengucapkannya. Tapi
sebaiknya kebiasaan mengatakan jancok ini ditinggalkan, dalam sebuah hadis
dijelaskan”katakanlah yang baik lalu diam” yang dimaksut dalam hadis ini adalah
lebih baik kamu diam dari pada berkata yang menurut orang lain memiliki
konotasi buruk. Meskipun menurutmu itu baik. Karena setiap orang memiliki
pandangan yang berbeda-beda.
Mulai sekarang ubah kebiasaanmu mengatakan JANCOK dengan menyebut nama
allah dalam keadaan sedang maupun susah Karena dengan kamu menyebut nama allah
maka allah akan memberikanmu pertolongan. Dan yakinlah kamu pasti bisa kawan
allah berfirman barang siapa allah menghendaki dan memberikannya hidayah ,
niscaya dia melapangkan dadanya untuk memeluk agama islam.(QS. A-An’am :125)
Dan dalam kitab maroqil ‘ubudiyah dijelaskan. Rosulullah S.A.W. bersabda.
Sesungguhnya allah Swt Memaafkan bagi umatku apa yang dibisikan dalam hatinya
sebelum dibicarakannya atau dikerjakannya. Menurut para ulama : yang dimaksud
dengan itu adalah lintasan fikiran yang tidak menetap. Sama halnya apakah
lintasan lintasan fikiran itu termasuk ghibah atau kufur atau yang lainnya. Dalam sebuah hadist aukamaqol dijelaskan “ Hai
orang-orang yang beriman berdzikirlah dengan menyebut nama allah. Dzikir yang
sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepadanya diwaktu pagi dan petang. Dialah
yang memberi rahmat kepadamu dan malikat malaikatnya memohonkan ampunan untukmu,
supaya mengeluarkan kamu dari kegelapan pada cahaya yang terang. Dan dialah
maha penyayang kepada orang-orang yang beriman.
Untuk itu kawan mulai sekarang biasakan menyebut nama allah. Maka allah
akan memberimu pahala yang sesuai. Dalam kitab Maroqil ‘Ubudiyah. Allah swt
berfirman : Wahai anak adam, jika engkau menyebutku dalam keadaan sendiri, maka
aku akan menjemputmu dalam keadaan sendirian. Jika engkau menyebutku dalam
suatu majelis, maka allah akan menyebutmu dalam majlis yang lebih baik darinya.
Artinya jika engkau menyebut nama allah dengan keadaan diam secara ikhlas dan
menjahui riya’, maka Allah swt akan segera memberimu pahala yang sesuai dengan
amalmu. Jika engkau menyebut allah swt dalam sekelompok orang untuk
membanggakanya dan mengagungkan-Nya diantara para mahluk-Nya maka allah swt
akan menyebutmu diantara para malakat yang didekatkan dan arwah para rosul
untuk membanggakanmu dan mengagungkanmu.
Untuk itu kawan. Abilah kebaikan dan hikmah dari kata JANCOK jangan
diambil keburukannya. Terimakasih telah sudi untuk membeca sampai selesai.
Semoga bermanfa’at. Amin
Sumber : Wikipedia, Kitab Maroqil Ubudiyah karya Syeh Nawawi al jawi,
Buku Djancuker karya sujiwo tejo, dan kalamullah kita suci Al-Qur’an al karim.
Salam dari penulis : Akhmad Ma’lufil Waro ( Santri PP. Miftahul Ulum)
KEBAIKAN KATA JANCOK (Menurut pandangan santri)
4/
5
Oleh
lufilahmad.blogspot.com