Thursday, 29 January 2015

Makna Persahabatan (an-nisa 36)

Sembalah Allah dan janganlah kamu mempersekutukannya dengan sesuatu apapun, dan berbuat baiklah kepada ibu, bapak, karib, kerabat, anak yatim, orang miskin, tetangga yang dekat dan jauh serta sahabat-sahabatmu (QS-An-nisa’ 36). Kawan tahukah kamu apa itu sahabat. Sahabat adalah anugrah terbesar yang telah diberikan oleh allah untuk kita.  Sahabat menyatu lewat nurani yang abadi. Dan nurani menyatu tanpa kenal ras, agama, suku, dan waktu. Sungguh indah persahabatan yang abadi, seperti jalinan warna dalam indahnya pelangi. Bersatu dalam hati melangkah bergandengan tangan, berjalan dalam satu visi. Sahabat sejati adalah mereka yang mampu membuat hal yang sederhana menjadi sesuatu yang membuatmu bahagia. Pesahabatan yang abadi bukanlah pesahabatan karena tujuan tertentu. Persahabatan yang sebenarnya bukanlah seperti yang ada dalam dunia politik, dimana kawan bias jadi lawan dan lawan bisa jadi kawan. Jangan berteman yang hanya mau menemanimu ketika kamu sehat atau kaya, karena tipe teman seperti itu sungguh berbahaya sekali bagi kamu dibelakang hari. (Imam Ghozali).  Persahabatan yang sesungguhnya adalah hubungan yang tetap yang dilandaskan nilai-ilai luhur, ketulusan, kejujuran, kepercayaan, dan kasih sayang yang mendalam. Seorang sahabat sejati, akan selalu menjunjung tinggi dan mengedepankan persabatan diatas naluri keogoisannya. Karena sahabat seperti kaki yang menuntun kita menuju kebaikan. Seperti tangan yang selalu mengusap air mata kesedihan. Karena sahabat sejati adalah sahabat yang memperlakukan sahabatya seperti memperlakukan dirinya sendiri. Tapi,  Persahabatan tidak terjalin secara otomatis, tetapi membutuhkan proses seperti menjamkan besi. Dalam persahabat tidak selalu dihadirkan tawa bahagia, namun kadang ada juga tangis pertengkaran yang menciptakan sepasi. Dimana dibutuhkan keprcayaan, kesabaran, dan kasih sanyang untuk menghapus spasi tersebut. Rumput tidak akan mudah tumbuh dilahan yang ditanami sayur-sayuran. Hati tidak mudah timbul kebencian bila dipenuhi rasa persahabatan. Karena Sahabat adalah naungan sejuk keteduhan hati dan Api unggun kehangatan jiwa, karena akan dihampiri kala hati gersang kelaparan dan dicari saat jiwa mendamba kedamaian. Dialah ladang hati, yang ditaburi dengan kasih dan dituai dengan penuh rasa terima kasih.Dalam beberapa kitab termashur dijelaskan tentanh bagaimana cara mencari seoerang sahabat. Karena dalam sebuah persahabatan dibutuhkan naluri yang menyatu, sehingga sahabat sangat berpengaruh dalam kehidupanmu. Kadang sahbat juga mampu memberi dampak yang negative, meskipun banyak sekali sahabat yang memberikan dampak yang positif. Karena sahabat mampu membuat orang yang kesepian menjadi tertawa. Seorang yang bersedih menjadi bahagia, seorang yang putus asa menjadi termotivasi. Karena itu carilah sahabat-sahabat yang wara’ (yaitu seorang sahabat yang sangat berhati-hati dalam melakukan segala hal yang masih belum jelas hukumnya/subhat, sehingga sahabat yang wara akan menjauhkan anda dari bahaya kemaksiatan). Karena berteman dengan orang yang bodoh yang tidak mengikuti ajakan hawa nafsunya sungguh lebih baik bagi kamu ketimbang berteman dengan orang alim tapi suka terhadap nafsuya. (Ibnu Athaillah as-Sakandari). Selanjutnya carilah seorang sahabat yang memiliki ilmu dengan begitu anda sama saja berssahabat dengan bait-bait pengetahuan yang tanpa anda sadari anda akan menjadi seorang yang berilmu. Carilah sahabat yang sesuai dengan sifat anda karena dalam sebuah persahabatan dibutuhan kesamaan dalam hati yang menyatu, dan berjalan dalam satu visi. Carilah sahabat yang dapat mmahami perasaanmu, karena seorang sahabatlah yang mampu kau jadikan sebagai tempat untuk menyampaikan segala keluh kesahmu. Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah. Aku memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala bentuk rezki, tapi tidak menemukan rezki yang lebih baik daripada sabar. (Umar bin Khattab)

Dan janganlah kamu mencari sahabat yang membuatmu berada dalam lingkaran kehancuran. Sahabat yang selalu mengajakmu dalam kemaksiatan. Sahabat yang selalu membuatmu dalam keterpurukan. Sahabat yang selalau membuatmu menangis dan sahabat yang selalu membuatmu berada dalam keputus asaan. Karena sahabat yang seperti itu akan membuat hidupmu berada dalam kehancuran. Karena kamu tidak akan dapat memperoleh pikiran yang damai kecuali kamu berhubungan dengan sumber kedamaian. Karena teman yang tidak membabantu dalam kesulitan seperti halnya musuh. Tanpa saling membantu maka hubungan teman tak akan lama. Telah kucari teman sejati dalam setiap masa, akan tetapi usahaku itu siasia belaka. (Imam Syafií)


Buah Pena : Akhmad Ma'lufil Waro (alumni SMPN 1 Balung)

Related Posts

Makna Persahabatan (an-nisa 36)
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.