Saturday, 16 May 2015

Senja Dan Kamelia

Sore ini dari ujung-unjung samudra khatulistiwa, gumpalan awan mendadak bersatu padu menjelma menjadi selimut tebal yang menutupi angkasa. Sinar sang surya ta mampu untuk menembus tebalnya gulita. Desiran angin memporak-porandakkan segala dedadunan yang ada dibumi. Entah mengapa anak lelaki berrtubuh kurus itu merasakan ada yang berbeda dengan senja kali ini. Tak seperti biasanya, dia seolah berusaha memecahkan sejuta retrorika dengan logikanya. Kadang dia tertawa gembira tapi kadang dia meneteskan derai air mata dalam angannya teringat kisah tentang masa lalunya. Seolah dia berusaha untuk menghapus kata yang sudah lama terukir dalam lubuk hatinya. K.A.M.E.L.I.A. Namun logika tak mampu mengalahkan rasa kerinduanya. 
Dalam anganya dia berusaha kembali kemasa lalunya saat bersama Kamelia, Mungkin dengan cara ini dia mampu menghapus rasa rindu yang selama ini bersemayam dalam hati kecilnya. Kamelialah yang memperkenalkan makna cinta dan kesetian kepada lelaki itu. Dulunya laki-laki itu adalah seorang brandal yang tak mengenal arti kasih sayang. Namun semuanya mendadak berubah saat usianya menjelang senja. Saat tubuhnya dibalut kain putih abu-abu. Dia mulai mengenal agama yang mengajarkannya tentang arti cinta. Kinsahnya lelaki itu berawal saat dia berada dibalik jeruji yang penuh dengan lantunan ayat suci. Semnjak itulah tingkahnya berubah drastis. 
Saat senja laki-laki duduk santai menikmati Susana angin sore dibawah pohon palem tepat dibawah kubah masjid sekolahnya. Hatinya mersakan seolah ada yang bebeda dengan senja kali ini dari senja sebelumnya. Entah apa yang membuatnya berbeda, mungkin tatapan mata dari gadis yang sedang bersandar dipinggiran air mancur dekat kantin sekolah itulah yang  mampu menggetarkan hatinya. Baru kali ini hatinya memberontak sedemikian hebatnya. Laki-laki itu bukanlah seorang laki-laki yang mudah untuk menerima seorang wanita selain ibu adik adik perempuannya. Sejak saat itulah pikirannya kacau bahkan dia sendiri tidak tau rasa apa yang sesungguhnya ada didalam hatinya saat ini. Bahkan malam harinya dihabiskan untuk memikirkan gadis belia yang sedang duduk diair mancur dekat sekolah tadi.  
Lantunan surat yasin dari masjid Pesantren tempat dia menempa pengetahuaan agamanya membangunkannya dari mimpi yang indah bersama gadis cantik jelita yang dia lihat saat senja tadi.  Laki-laki itupun berusaha untuk mencari petunjuk kepada Tuhan yang telah menciptakannya. Karena baginya Tuhannyalah yang tau  apa yang terbaik untuknya. Dalam sujudnya dia memintakan ampun atas segala dosanya selama dia masih menjadi remaja yang berlumur dosa. Tak jarang matanya meteteskan air yang penuh dengan penyesalan dan pengharapan. Sembari  memohan ampunan dia sempatkan untuk meminta jawaban atas apa yang dia rasakan sejak senja tadi. 
  Tak terasa sepertiga malam telah dia habiskan untuk bermunajat kepada Tuhannya. Adzan subuh membangitkan sujudnya. Tuk sejenak melaksanakan perintah wajib dari Tuhannya. Mungkin karena cintanya kepada Tuhannya sehingga Tuhannya memberikan jawaban atas kegelisahan dan kegalauan yang dialaminya saat ini. Jawaban itu keluar dari sorang guru yang juga pengasuh pesantren yang dia tempati saat ini. 
Laki-laki itu ahirnya sadar kalau yang dia rasakan bukanlah suatu kegelisahan melaikan suatu hal yang biasa disebut para pujangga dengan sebutan cinta. Namun laki-laki itu semakin bimbang tentang apa yang harus dia perbuat jika bertemu dengan gadis yang dia temui disaat senja kemarin. Namun tanpa disegaja saat senja laki-laki itu bertemu dengan gadis yang sama. Rasa penasaran yang semakin besar membuatnya meberanikan diri untuk melangkahkan kakinya mendekati gadis yang selama ini  meluluh lantahan hati kecilnya. Namun laki-laki itu takmampu untuk mampu untuk mengerakkan bibirnya, padahal hatinya ingin sekali untuk berkenalan dengan gadis tadi. Raganya bergetar sedemikian hebat saat dia mendengar ada yang memanggil namanya. Kak faiz, dia bingung padahal dia belum memperkenalkan diri kepada gadis itu. Dari mana dia tau namannya, padahal dia juga bukan orang yang yang terkenal disekolahnya. Kak aku KAMELIA, belum sempat untuk menanyakan namanya gadis itu sudah memperkenalkannya terlebih dahulu.
Obrolan panjang terjadi diantara keduanya, keakraban mereka terus berlanjut hingga senja berganti malam. Hari silih berganti, hubungan dua sejoli ini semakin erat bak romeo dan Juliet. Mesipun sudah lama mereka saling mengenal tapi Faiz masih belum mampu untuk menyatakan cintannya kepada Kamelia. faiz masih ingin tau lebih dalam tentang adik kelasnya ini. hingga pada suatu ketika didepan ruang MPK(Majelis Perwakilan Kelas) Faiz mulai menata hatinya, menyusun segala rangkain kata seromantis mungkin dengan penuh harapan kata yang dia rangkai dengan sepenuh hatinya  ini mampu menaklukan hati Kamelia.
 Jantungnya berdebar sedemikin hebatnya kala dia melihat sang pujaan hati Kamelia mulai berjalan menghampirinya dengan senyuman manis hingga muncul lesung dipipi gadis tercantik dan terbaik diMAN 1 menurut Faiz ini. sedikit gurauan dari faiz untuk menghilangkan rasa geroginya sebelum dia benar-benar menyatakan cinta untuk pertama kali dalam sejarah hidupnya. Bibirnya mulai membeku namun dia berusaha dengan keras untuk menariknya. kata-kata yang dia rangkai tadi hilang begitu saja dalam fiirannya. Logikanya mulai memberontak harus memulai dari mana. Hatinya mulai bimbang seolah keyakinannya sudah mulai sirna. Namun Faiz adalah seorang pria dia sudah siap dengan sejuta resiko yang harus dia terima setelah mengatakan kata cinta kepada sang pujaan hati Kamelia.
      Dengan tatapan mata yang sangat tajam Faiz berusaha menatap Kamelia, Kamelia yang masih belum tau apa yang terjadi pada fais sore ini hanya bisa terseyum. Bibir Faiz mulai mengungkapkan kata yang belum pernah dia ucapkan sama sekali dalam hidupnya."Dek mas Faiz sebenarnya sudah lama jatuh cinta kepada adek kelas namanya Kamelia, tapi mas Faiz bingung bagai mana cara untuk mengungkapkannya, kira-kira apakah Kamelia kira-kira mau ya sama Mas Faiz yang seperti ini. Kamelia yang masih baru menginjak usia remaja itu berusaha untuk menjawab apa yang ditanyakan oleh sahabat dekatnya ini. "Apakah benar Mas Faiz cinta kepada Kamelia? Apakah Mas Faiz yakin kalau  Kamelia yang terbaik Untuk Mas Faiz. "Sebenarnya Aku sudah lama mengamati semua tentangmu dek, karena itulah aku yakin kalau kamu yang terbaik untukku"; "Bukannya Kamelia tidk cinta kepada Mas Faiz, tapi apakah mas Faiz tidak takut akan dosa jika pacaran dengan Kamelia; dengan bijak faiz menjawab apa yang ditanyakan oleh Kamelia" Apakah pacaran selalu identik dengan dosa, hanya manusianya yang salah mengartikan tentang Pacaran yang sesungguhnya, bagiku selama kita masih melaksnakan perintah Allah dan menjahui apa yang dilarang oleh Oleh, dan selama kita tidak mengikuti syahwat kita dan mengingkari kesucian cinta bukanlah suatu perbuatan Dosa.
       Kamelia hanya bisa terdiam, Suasana berubah menjadi hening dan sunyi, Faiz yang tidak sabar menantikan jawabannya spontan mengatakan kepada Kamelia" Jika memang adek belum bisa menjawabnya sekarang Mas Faiz rela kok menunggu sampai Kamelia benar-benar siap untuk menjawabnya"
TUNGGU JAWABANYA DI SENJA DAN KAMELIA PART II



Related Posts

Senja Dan Kamelia
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.