Monday, 2 November 2015

Paper Fiksasi Nitrogen Pada Kelapa Sawit oleh Bakteri Azobakter


PENINGKATAN FIKSASI NITROGEN PADA LAHAN KELAPA SAWIT DENGAN BAKTERI AZOTOBACTER




OLEH
NAMA            : AKHMAD MA’LUFIL WARO
NIM                : 151510601138
KELAS          : A







MATA KULIAH AGROEKOLOGI
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER




BAB 1. PENDAHULUAN
    1. Pendahuluan
      Fiksasi nitrogen adalah reduksi nitrogen bebas (N2) bebas menjadi ammonia (NH3) oleh kegiatan jasad prokrariotik baik yang bersimbiotik maupun yang tidak bersimbiotik dan dengan fungsi tertentu. Azotobacter adalah bakteri pemfiksasi nitrogen yang hidup di lahan kering. dalam kemampuannya menambat nitrogen bakteri Azotobacter  termasuk bakteri yang dapat menambat nitrogen dalam jumlah yang cukup tinggi. Menurut (Hans, 1995). Dalam pengolahan buah tandan segar (BTS)  menjadi produk minyak sawit (), dan minyak inti sawit menghasilkan tandan kosong kelapa sawit (tkks). Pada bidang pertanian TKKS digunakan sebagai lahan mulsa yang mengurangi evaporasi. Akibat yang ditimbulksn adalah semakin meningkatnya hama yang mengakibatkan munculnya kumbang badak. TKKS juga di fungsikan sebagai pupuk dengan cara di bakar, akibat dari pembakaran ini menyebabkan terjadinya polusi udara.
Pada saat terjadinya suatu proses pengomposan, mengakibatkan tejadinya pelepasan karbondioksida (CO2) ke udara ((Barrington et al., 2002), selain itu nitrogen yang sudah membentuk NH3 (apabila pembuatan kompos terlalu kering) maupun  ke dalam bentuk  N2O (jika ada proses nitrifikasi dan denitrifikasi dan proses itu terjadi pada tumpukan kompos) (Fukumoto et al., 2003). Menurut hasil penelitian Darmoko dan Sutarta (2006) kompos TKKS yang sudah matang sebenarnya sudah memiliki kandungan nitrogen sebesar 1.98%. Pada dasarnya untuk menikatkan kadungan nitrogen pada pupuk kompos, ada banyak cara yang bias dilakukan, an cara yang paling sering digunakan adalah dengan menambahkan pupuk urea pada awal pengomposan, selain itu ada alternative lain yang digunakan yaitu dengan mikroba penfiksasi nitrogen bebas seperti Azobacter(Setyorini et al., 2006) yang ramah lingkungan. Pada penyampuran sutu bahan organic yang sangat tinggi, unsur Nitrogen bisa juga mempengaruhi peningkatan nitrogen kompos. menurut Harahap et al. (2008) kandungan nitrogen dalam serasahnya sebesar 2.36% dengan ratio C/N serasah 13.78.

1.2 Tujuan
Agar mahasiswa mengetahui tentang potensi bakteri azobactcer dalam meningkatkan hara nitrogen kompos TKKS





BAB 2. PEMBAHASAN
Bakteri Azobacter murukan bakteri yang memiliki kemampuan menghambat nitrogen dalam jumlah yang cukup tinggi. Kemampuan bakteri Azobakter dalam menghabat nitrogen dapat dimanfaa’atkan untuk pembuatan kompos yang ramah lingkungan pada TKKS, yang selama ini selalu gagal dan berdampak mencemari lingkungan. Azobacter merupakan solusi terbaik dalam meningkatkan hara nitrogen kompos. Bakteri Azobakter mampu menghambat nitrogen dalam jumlah yang sangat besar, yakni 20 mg nitrogen/gram. Pada saat menghambat nitrogen ada enzim yang bertanggung jawab yang disebut dengan nitrogenase. Bakteri azobakter merupakan bakteri yang memiliki struktur yang unik. Keunikan tersebut terletak pada struktur nitrogenase yang memiliki tiga komplek protein, yaitu nitrogenase I (Molybdenum nitrogenase), nitrogenase II (Vanidium nitrogenase), dan nitrogenase III (Ferrum nitrogenase). Umumnya bakteri memiliki dua komlek protein saja. Reaksi tambatan nitrogen adalah 4e- + 0,5 N2 + 4 H+ 8 ATP  NH3 + 0,5 H2 + 8 ADP + 8Pi (Tjahjadi, 2007). Azobakter merupakan mikroba yang melakukan hambatan secara aerob, sehingga kadar oksigen sitoplasma rendah.
Pada sebuah penelitian yang dilakukan oleh Zoelhani Hasibuan, dkk. Menunjukkan bahwa jumlah populasi bateri Azobacter lebih rendah dari pada kompos yang diaplikasikan Azobakter pengomposan. Hal ini diduga akibat sumber karbon kompos yang dapat dipergunakan bakteri tersebut semakin berkurang. Sumber karbon sederhana (glukosa) bagi bakteri Azotobacter yang dipergunakan sebagai sumber energi, sehingga pemerkayaan kompos dengan Azotobacter lebih baik dilakukan pada akhir pengomposan.





BAB 3. KESIMPULAN
Tidak sebua bakteri bersifat merugikan. Ada bakteri yang menguntukan, salah satunya adalah bakteri Azobacter, yang memiliki kemampuan menghambat nitrogen, sehingga mampu dimanfaatkan dalam peningkatan pupuk kompos pada TKKS, yang selama ini menjadi penyebab utama dalam pencemaran lingkungan, karena proses pembuatannya yang dibakar terlebih dahulu




Related Posts

Paper Fiksasi Nitrogen Pada Kelapa Sawit oleh Bakteri Azobakter
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.