Monday, 2 November 2015

Revolusi Mental serta Idologi Pemuda dan Indonesia di Massa Depan

oleh : Akhmad Ma'lufil Waro (Agribisnis, Universitas Jember)
Kami poetra dan poetri indonesia mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah air Indonesia, Sepengal kalimat ikrar yang menjadi bukti semangat dan tekad untuk mempersatukan pemuda dalam satu visi untuk kemerdekaan Indonesia. Ikrar yang menjadi saksi tentang semangat pemuda dahulu dalam melawan penjajahan, melalui pemikiran-pemikiran yang revolusioner. Pemikran revolusioner hanya dimiliki oleh pemuda yang memiliki mental, karakter dan Ideologi sebagai bangsa Indonesia . Karakter Bangsa Indonesia adalah jiwa yang seharusnya ada dalam jiwa pemuda Indonesia seperti gotong royong, budi pekerti, sopan, santun, ramah, terlebih karakter-karakter kebangsaan seperti kesadaran akan pentingnya persatuan, nasionalisme dan patriotisme karakter itulah yang selama ini menjadi jati diri bangsa Indonesia, namun mulai hilang dikalangan pemuda. Mental bangsa Indonesia adalah sebuah pemikiran-pemikiran yang arahnya untuk membangun bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju, sejahtera, dan bermartabat serta memiliki wawasan kebangsaan. Ideologi bangsa Indonesia adalah Ideologi pancasila. Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang merangkum atau menyimpulkan kehidupan dan cita-cita bangsa dan negara Indonesia yang mengatasi partikularitas paham perseorangan dan golongan.  Karakter, mental serta ideologi inilah yang mulai hilang dan dilupakan sehingga berhenti diperbincangkan di kalangan pemuda Indonesia. Revolusi adalah sebuah sebuah perubahan dalam waktu singkat. Revolusi mental serta ideologi pemuda disini adalah sebuah perubahan mindset dan ideologi pemuda Indonesia yang saat ini sedang terjajah oleh karakter dan mental bangsa asing untuk dikembalikan menjadi karakter, mental dan Ideologi yang memiliki orisinilitas sebagai bangsa Indonesia. Mempersiapkan pemuda yang memiliki pemikiran-pemikiran revolusioner memerlukan tahapan-tahapan yang harus dijalani bangsa ini, di gengaman pemudalah nasib bangsa ini ditentukan di massa depan, itu berarti menjukkan bahawa nasib bangsa ini ada dipundak generasi muda. Sejarah telah membuktikan, bahwa bangsa Indonesia merdeka karena ada peran seorang pemuda. Pemuda adalah asset berharga bagi Negara yang menentukan kemajuan atau kehancuran bangsa tergantung pada sikap generasi muda sebagai agen perubahan. Secara alamiah Pemuda akan mengambil alih dan memakai mahkota kepemimpinan kedepan bangsa Indonesia. Dalam peralihan kepimimpinan dari generasi tua ke generasi muda diperlukan tahapan-tahapan yang stragis, agar teciptanya ”generasi Indonesia emas 2045”, yang mampu membawa bangsa ini menuju kemajuan dan kesejahtaraan yang selama ini dibicarakan dalam berbagai wacana tentang generasi penurus bangsa.
Revolusi mental, Hembusan harapan baru bangsa Indonesia. Joko Widodo, sosok pemimpim muda mantan Gubernur Jakarta yang terpilih sebagai presiden Rebublik Indonesia yang memberikan warna baru dalam kancah perpolitikan Indonesia. Sosok muda yang energik yang mampu memikat para kaum rendahan. Mencanangkan “Revolusi Mental” yang dia sebut sebagai tindakan korektif “…menciptakan  paradigma, budaya, politik dan pendekatan nation building baru yang lebih manusiawi, sesuai dengan budaya nusantara, bersahaja dan berkesinambungan”. Ayo kerja, jargon untuk mengawal perjalanan perubahan berfikir yang relatif cepat dalam merespon dan bertindak. Menghilangkan segala pemikiran-pemikiran lama yang kurang tepat dan merubahnya menjadi sebuah pemikiran yang produktif untuk kemajuaan Indonesia. Revolusi Mental Jokowi bukanlah tentang revolusi yang mengakibatkan terjadinya pertumpahan, namun lebih mengarah pada pembanguna karakter Bangsa Indonesia yang saat ini mulai hilang. Revolusi mental Jokowi berangkat dari kegagalan reformasi 1998, menurut Jokowi reformasi gagal menumpaspraktik “korupsi, intolerasi terhadap perbedaan dan sifat kerakusan sampai sifat menang sendiri, kecendrungan menggunakan kekerasan dalam memecahkan masalah, pelecehan hukum dan sifat opertunis, sehingga tidak sesuai dengan cita-cita bangsa seperti yang diproklamirkan sang pendiri bangsa. Gagasan revolusi mental berlandas pada konsep trisakti bung karno (1963); kedaulatan dibidang politik, ekonomi dan social budaya. Sudah hampir Satu tahun Jokowi memimpin, namun sayang Jokowi hanya semangat mengembor-gemborkan Revolusi mentalnya tapi lupa dengan Ideologinya, seolah pancasila mulai terpinggirkan dan tersingkirkan oleh praktek-praktek politik yang pragmaatis yang menimbulkan pertikaian dan perpecahan. Revolusi mental yang besar tidak akan berjalan tanpa ada sebuah pondasi yang kuat. Pondasi yang kuat itu adalah revolusi yang mendasar pada pancasila.”Pancasila adalah sebuah penjelmaan kepribadian bangsa Indonesia itu,  dan jika pancasila itu “diperas”, menjadilah dia trisila ketuhanan-Sosionasionalisme-Sosiodemokrasi, dan jika trisila ini “diperas” lagi menjadilah dia eka sila yaitu gotong royong. Gotong royong tidak dinamis seperti kekeluargaan saja, tetapi kegotong royongan yang dinamis, …. Sudah barang tentu kegotong royongan dalam melanjutkan dan menyelesaikan revolusi!… Ide front nasional sebenarnya jugalah keluar dari prinsip gotong royong”Ho-lopis-kuntul-baris”itu”. Bagaiman jika ada kaum yang menentang dan menjadi anti-revolusi sepertilhalnya yang terjadi pada orde lama? Apakah dia juga akan berikhtiyar sekeras-kerasnya untuk memperjuangkan revolusi demi kesejahteraan rakyat. Rasanya tidak pantas jika terlalu ikut campur dalam revolusi mentalnya Jokowi, sementara dia belum genap memimpin satu tahun.  Kita hanya bisa berharap semoga Revolusi Mental Jokowi menjadi sebuah revolusi yang mampu mensejahterakan rakyat Indonesia bukanlah sebuah revolusi yang akan mensejahterakan pejabat Negara dan partai politik dan mampu merefolusi mental pemuda yang saat ini terjajah oleh asing.
Merevolusi ideologi pemuda yang saat ini terbius akan kenikmatan hedonisme yang dibawa oleh paham baru yang masuk, yang menyebabkan pemuda massa kini lupa dari mana, dimana dan untuk siapa sebenarnya mereka hidup. Seakan-akan mereka mulai lupa dengan bangsanya sendiri yang dibangun oleh kultur dan semangat juang yang tinggi tanpa ada perbedaan oleh para pemuda yang dibuktikan dengan Sumpah pemuda pada 28 Oktober 1928. Secara kultur sebenarnya pemuda-pemuda bangsa menerapkan nilai-nilai pancasila dalam pembentukan dan setiap kegiatan yang mereka lakukan setiap harinya. Hal ini menunjukkan bahwa peran pancasila adalah sebagai kerakyatan. Kerakyatan yang dimakasud disini adalah Pemuda Indonesia adalah sebagai rakyat Indonesia yang memiliki hak yang sama. Oleh karena itu dalam setiap melakukan hak-haknya pemuda dituntut untuk selalu memperhatikan dan mempertimbangkan kepentingan dan hak-hak negara dan masyarakat Indonesia. Hak dan kewajiban haruslah seimbang dan tidak memihak atau memaksakannya. Pemuda haruslah menerapkan nilai-nilai kerakyatan, kemasyarakan sehingga akan menimbulka rasa persatuan yang kuat dan membaur membentuk sebuah kepercayaan(trust) sebagai dasar untuk menghasilkan pemuda-pemuda revolusioner serta bisa membentuk pemuda yang berjiwa besar dan bermoral yang sesuai dengan ideologi pancasila. Oleh karena itu bangsa Indonesia perlu memaknai pancasila secara poposional  dan kontekstual, masudnya pancasila perlu ditempatkan pada realitas masyarakat dan pemuda Indonesia  dalam pendekatan kultural, doctrinal, demokratis dan bukan ditempatkan diatas gading yang elastis. Pancasila harus dipandang dan dikonsolidasi secara porposional antara ortodoksi dan ortopraksis. Pemuda harus mengamalkan pancasila secara konsisten dalam satu sisi, dan memiliki pembangunan terhadap, dan memiliki kemempuan beeradaptsi dengan perkembangan dunia kotemporer pada sisi lainnya.
karakter orisinil pemuda sebagai bagian dari bangsa Indonesia belakangan ini mulai merosot. Etika pemuda secara tidak sadar telah dipengaruhi oleh asing, lemahnya hukum dalam mengatasi permasalahan terkait dengan etika, membuat  permasalahan tentang etika tidak cepat untuk disikapi. Etika asing merupakan etika yang bertolak belakang dengan etika yang ada di Indonesia, sepertihalnya Acara amal yang dilakukan oleh artis porno di Jepang yang saya kutip dari jagad aneh Jawa Pos dijelaskan ada sebuah kegiatan amal dengan nama boobs aid yang diselenggarakan di Jepang, dengan memegang payu dara artis porno yang menjadi bintang tamu dalam acara tersebut. Antusiasme dari kaum muda hingga kaumm tua sangatlah besar  dan acara amal tersebut mampu meraup jutaan jen hanya dalam waktu beberapa jam saja, Menakjubkan bukan!. Anehnya, ketika salah satu artis diwawancarai mereka mengatakan “ saya bangga bisa berpartisipasi dalam acara amal tersebut” Apakah acara amal tersebut bisa diterapkan di Indonesia? Jepang memang merupakan negara maju, sehingga setiap manusia yang ada di Jepang di izinkan untuk berkreatifitas tanpa ada batasan moral. Acara amal tersebut bisa saja terjadi di Indonesia dalam kurun waktu 15-20 tahun kedepan jika melihat kondisi pemuda saat ini yang mulai lupa akan jati dirinya sebagai bagian dari Indonesia. Indonesia adalah negara yang menjadikan etika sebagai norma yang dijunjung tinggi. Beberapa waktu lalu, Indonesia akan mengirimkan delegasi putri Indonesia, namun setelah diketahui dalam acara tersebut ada sesi bikini (foto yang hanya memakai celana dalam dan bra) ahirnya pengiriman tersebut dibatalkan, Hal ini menunjukan bahwa derajat seorang perempuan di Indonesia sangatlah dihargai. Generasi yang cerdas dan kreatifitas memang sangatlah diperlukan oleh sebuah bangsa, Mengapa pemuda Indonesia tidak terfikir untuk melakukan kegiatan amal seperti halnya boobs aid.? Karena generasi muda kita masih belum mendapatkan fasilitas, dukungan dan kesempatan dari keluarga untuk melakukan kegiatan kreatif semacam boobs aid. Tapi kenyataannya menunjukan bahwa masih banyak pemuda kita yang bangga dengan jepang. Mengapa, kenapa, kok bisa-bisa mereka bangga dengan bangsa Jepang yang pernah menjajah Indonesia dan saat ini menggunakan strategi baru dengan menyerang mental dan ideologi bangsa Indonesia secara perlahan-lahan namun efeknya jauh lebih besar dari serangan bom atom di Hirosima dan Nagasaki. Penjajahan oleh jepang dan bangsa asing lainnya dapat dibuktikan dari pemikiran-pemikiran pemuda Indonesia, seperti halnya arisan sex, anti sex bebas, gunakan kondom, ketidak jujuran dalam ujian, penyuapan, pembajakan usaha kecil, makanan berbahaya.  Berbagai permasalahan di atas tidak terlepas dari  ekonomi, hukum dan etika. Kegiatan ekonomi hanya memikirkaan keuntungan kedua belah pihak yang melibatkan diri saja. Seperti halnya boobs aid, tidak dapat dipungkiri kegiatan tersebut ada unsur ekonominya. Kegiatan amal tersebut berdampak secara ekonomi dengan maraknya industri pornografi di jepang, dan sanggat memprihatinkan bila hal itu menular di Indonesia. Memang lebih sulit baik tidaknya bisnis dari sudut moral, namun beberapa pertimbangan dapat dijadikan pendekatan, yaitu hati nurani, kaidah emas, dan penilaiaan masyarakat umum (Bertens, 2000). Perlunya sudut pandang moral disamping sudut pandang hukum yang seringkali terlambat dan hanya bersifat kuratif. Seperti halnya kasus gubernur Jakarta yang ingin mendirikan prostitusi legal bagus, hal ini menunjukan bahwa prangkat hukum justru memfasilitasi kegiatan yang bertentangan dengan moral. Perumusan hukum kurang sempurna dalam mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan etika, sehingga memberikan kesempatan untuk memanfaatkan celah hukum tersebut. Namun bisa saja hukum sudah dirumuskan dengan baik, karena suatu alasan, menjadi sulit untuk dilaksanakan. Oleh karenanya, pendidikan tentang moral harus ada didalam kurikulum pendidikan indonesia dan menjadi tolak ukur utama dalam kelulusan, sehingga mampu menghasilkan pemuda yang memiliki karakter, mental, moral, ideologi yang memiliki orisinilitas Indonesia.
Menyikapi segala fenomena dan permasalahan diatas menuntut pemuda untuk bersikap lebih kritis. Memaknainya secara elegan dan rasional dengan mengembalikan ke Pancasila. Mengaktualisasikan pancasila kedalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara adalah suatu keniscayaan, agar pancasila selalu tetap relevan dalam fungsinya membrikan pedoman bagi generasi muda dalam pengambilan kebijaksanaan dan pemecahan masalah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kegagalan mendasar atas praktik berideologi di Indonesia seperti lorong gelap yang tak berujung, tetapi kita tidak boleh pesimis apalagi menghujat, sehingga tercipta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pemuda Indonesia harus memupuk kepedulian antar sesama yang tinggi, karena dari anak mudalah genersi emas 2045 akan benar-benar dapat terealisasi. Bersyukurlah bangsa ini memiliki ideologi pancasila yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan sekaligus keberagaman. Semua hal tersebut harus diawali dengan Revolusi Mental dan Ideologi Pemuda.

Daftar Pustaka:
Joko Widodo, Revolusi Mental, Kompas, Sabtu,10 Mei 2014.
Berterns, K.2000. Pengantar etika bisnis. Penerbit kansius. Jakarta. 
                , Penemuan kembali revolusi kita, Pidato 17 agustus 1959 di Jakarta.
                , Genta Suara Revolusi Indonesia, Pidato 17 Agutus 1963.
Abdul Kadir Besar. 1994. Pancasila dan Alam Pikiran Integralistik ( Kedudukan dan Peranannya dalam Era Globalisasi.

Related Posts

Revolusi Mental serta Idologi Pemuda dan Indonesia di Massa Depan
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.