Monday, 31 August 2015

Preman Revolusioner dari wuluhan

Candil, julukan yang diberikan oleh orang-orang disekitar kampungnya. Bukan tanpa alasan mereka memanggil pemuda kurus yang tampilanya seolah tak ter-urus, dengan sebutan candil. Mungkin orang mengira dia adalah sampah masyarakat yang tidak punya masa depan jika melihat tampilanya yang lusuh dan tak terurus. tak heran jika banyak orang yang menganggapnya sebagai anak brandal atau seorang preman. Tapi dibalik tampilan candil yang lusuh dia mempunyai kelebihan yang tak dimiliki oleh semua orang. Dia adalah seorang anak yang mempunyai mental mandiri. Maklum, candil bukanlah seorang anak yang terlahir dari orang tua yang kaya raya. Candil hanyalah anak seorang tukang becak yang penghasilannya tak menentu. Namun hal itu tidak membuat candil minder dan merasa dirinya rendah. Justru dengan segala keterbatasan ekonomi membuat candil mampu bangkit dari segala cacian orang yang meremehkannya.
Di usia yang ke-13 tahun candil sudah memikirkan apa yang seharusnya tidak pernah difikirkan oleh anak seusianya, ya tentang kehidupan. ditahun itu candil sudah harus menempuh pendidikan sekolah menengah pertama(SMP). Namun jika melihat perjuanggan orang tuanya, rasanya anak itu tidak tega untuk meminta lembaran rupiah untuk mendaftar sekolah. Dia tahu untuk mencari makan saja sudah susah apalagi masih dibebani dengan mengeluarkan biaya untuk sekolah. Tanpa berfikir panjang dia memutuskan untuk mengamen dijalan-jalan. Memang seorang yang pekerjaannya mengamen selalu dikaitkan dengan anak yang bandel, nakal brandal atau julukan buruk lainnya. Tapi candil tidak punya piilihan. Hanya mengamen yang bisa dilakukannya untuk saat ini, meskipun tidak sedikit orang yang menganggapnya sebagai preman kecil. Bahkan ada orang yang menganggapnya sebagai sampah masyarakat.
Hidup adalah sebuah pilihan, ketika kita memilih maka kita harus siap untuk menerima kosekuensinya. Begitu juga dengan candil, candil sudah siap menerima apapun resikonya ketika menjadi seorang pengamen. Bisa sekolah jauh lebih penting dari pada mendengar pembicaraan orang yang tidak senang dengan apa yang dijalankannya. Mimpi yang membuat candil mampu melewati segala cobaan hidup. Berharap nasibnya jauh lebih baik dari orang tuanya, candil hanyalah seorang pemuda yang memiliki cita-cita yang tinggi. Jika kebanyakan anak kecil memiliki cita menjadi dokter, polisi, atau pengusaha sukses. Tapi tidak dengan candil, dia ingin menjadi seorang yang bermanfa’at bagi orang lain, menjadi orang yang bisa membantu orang yang nasibnya lebih buruk darinya. Untuk mewujudkanya candil mulai berkiprah disalah satu organisasi bersifat keterpelajaran dan  keagamaan yang ada didesanya.disinilah kiprah candil menjadi seorang aktivis keterpelajaran. Menjadi seorang pemula dia merupakan salah satu anak yang paling semangat dalam berorganisasi.meskipun dibalik semangatnya dalam berorganisasi terdapat sejuta problematika kehidupan yang yang dialaminya namun candil tidak pernah menceritakan pelik hidup yang dialaminya dalam berorganisasi.

 Hingga ahirnya masa belajar di sekolah menengah pertama telah ia jalinani, tiga tahun bukanlah waktu yang singkat, selama tiga tahun dia ditempa oleh kehidupan yang sangat keras. Berkat pengalaman hidup yang sangat keras dia tidak canggung lagi dengan omongan orang yang mencmoohnya. Seiring usia yang mulai mendewasa, tidak jauh beda dengan remaja sebayannya yang suka mencari jati diri. Semua hal entah itu baik atau hal itu buruk tapi baik menurut pemikirannya maka dia akan melakukannya. Tapilan candil lebih sangar dibanding ketika dia masih duduk dibangku smp. Kini candil telah menjadi siswa sekolah menengah atas.  Massa yang paling indah dalam sebuah perjalanan hidup seorang manusia. Jika pada waktu smp candil mengamen namun kini dia tidak hanya mengamen. Dia kini juga aktif dioraganisasi pelajar, pemerintahan yang dikhususkan untuk pelajar dikecamatannya. jiwa keorganisasian candil mulai ditempa dioraganisasi yang biasa orang menyebutnya dengan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama. Sejak berkarir di PAC IPNU Wuluhan lambat laun sikap kebrutalan candil mulai berubah. egoisme dalam dirinya mulai hilang hingga ahirnya dia terpelih sebagai Ketua Cabang IPNU priode 2012-2014, sebuah jabatan yang cukup berat bagi candil. maklum karena ini baru pertama kalinya candil terpilih menjadi seorang ketua. 

Pada tahun 2012 tepatnya bulan juli aku dititipkan oleh orangtuaku kecandil. sikap kepemimpinan dan bijaksana sudah terlihat dari candil sejak pertama aku melihatnya. bahassanya begitu halus, sopan, dan sangat menghargaiku yang masih anak baru masuk SMA. Selama aku ditiptipkan kecandil ada banyak perubahan, berkat bimbingan candil aku mampu memahami arti sebuah kebersamaan yang belum pernah aku rasakan sebelumnya. berkat kepemimpinan candil yang amanah dan penuh semangat, sampai-sampai dia rela tidak makan karena uang sakunya untuk mencukupi dana kegiatan dipimpinan cabang. bahkan dia juga sering mengadaikan motornya ketika dana untuk melakukan kegiatan diorganisasi kurang banyak. candil melakukannya dengan tulus bahkan dia tidak pernah menceritakan masalahnya, problematikanya kebada anggotanya, hanya senyum yang selalu dia perlihatkan. hingga sampai ahirnya dia menjadi ketua demisioner dan sekaligus diwisuda sebagai sarjana matematika dijember pada tahun 2015.
dibulan agustus 2015 setelah sekian lama dia berjuang untuk organisasi. seteelah sekian lama mengabdi diorganisasi hingga dia menahan untuk mencari seorang pendamping diri, ahirnya candil resmi menikah dengan wanita pilihannya.  mari kita doakan semoga keluarganya menjadi keluarga yang uth, sakinah mawadah, warohmah dan langgeng tanpa masalah.

Related Posts

Preman Revolusioner dari wuluhan
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.